Lutra Sumatera, Satwa Dilindungi yang Fotonya Jadi Juara di Taman Safari
Lutra Sumatera, Satwa Dilindungi yang Fotonya Jadi Juara di Taman Safari
Potret
satwa Lutra Sumatera atau disebut juga berang-berang hidung-berbulu karya
Adhitiya Wibhawa berhasil menjadi Juara I dalam kompetisi fotografi. Foto ini
jadi juara dalam kategori Photo Essay pada International Animal Photo & Video
Competition (IAPVC) 2022 yang diselenggarakan Taman Safari Indonesia. Sesuai
kategorinya, ada beberapa foto setema yang diambil oleh Adhitiya. Total lima
foto menggambarkan hewan lucu yang baru tinggal di Taman Safari Bogor sekitar
satu minggu ini. Potret satwa Lutra Sumatera atau disebut juga berang-berang
hidung-berbulu karya Adhitiya Wibhawa berhasil menjadi Juara I dalam kompetisi
fotografi. Foto ini jadi juara dalam kategori Photo Essay pada International
Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2022 yang diselenggarakan Taman Safari
Indonesia. Sesuai kategorinya, ada beberapa foto setema yang diambil oleh
Adhitiya. Total lima foto menggambarkan hewan lucu yang baru tinggal di Taman
Safari Bogor sekitar satu minggu ini. Jenis ini merupakan berang-berang yang
paling langka dan dicari. Setelah spesimen tipenya dideskripsikan oleh Gray pada
1865, di Sumatera hanya pernah ditemukan kembali pada tahun 2005. Sebelum dan
sesudahnya, juga tidak pernah didapatkan informasi yang akurat tentang
keberadaannya di Sumatera. Informasi tentang ekologi hewan ini masih sangat
sedikit. Sebagai kategori endangered animal, Lutra Sumatera termasuk spesies
berang-berang yang langka di dunia dan harus dilindungi. Lutra Sumatera memiliki
panjang sekitar 1,3 meter dengan berat 7 kilogram. Jari-jari mereka tertutup
selaput dan memiliki cakar. Adapun bulunya berwarna cokelat gelap pada bagian
atas, dan lebih cerah pada bagian bawah. Bagian moncong Lutra Sumatera ditutupi
oleh bulu pendek berwarna gelap.Lutra Sumatera sempat dianggap sebagai
sub-spesies dari Lutra lutra. Namun berdasarkan tes DNA, satwa ini akhirnya
dipastikan adalah satu spesies sendiri, yaitu spesies Lutra Sumatrana. "Mereka
lebih gemuk, ada kumisnya juga. Karena ini bagus, baru, belum banyak yang tahu,
saya rasa fotonya akan jadi unik," Selama melakukan tiga hari pengamatan,
Adhitiya melihat bahwa Lutra Sumatera merupakan satwa yang sangat aktif, jarang
mau berhenti bergerak. "Dari awal foto, saya kaget karena mereka tidak bisa
diam. Main terus, hiperaktif. Saya tanya ke pawangnya karena masih baru sama
kandangnya, mereka masih penasaran jadi banyak gerak ke mana-mana ke semua
sudut, termasuk nyebur air Oleh karena itu, ia mengaku sempat kesulitan karena
obyek yang ingin difoto tidak mau diam. Sehingga, ia menunggu cukup lama sampai
bisa mendapatkan momen terbaik. Salah satunya, saat anak-anak sekolah dasar
datang berombongan melihat otter. Dengan pakaian seragam anak-anak dan latar
belakang berwarna hijau, ia pun mendapatkan momen yang tepat untuk kategori
Photo Essay bertema edukasi. Untuk kameranya sendiri, ia menggunakan Canon EOS
R10 yang baru diluncurkan pada Agustus 2022 lalu. Fitur auto focus dari kamera
tersebut dikatakan sangat membantu untuk tracking mata satwa. "Ini memudahkan
saya untuk foto, untuk ambil fokus, meski otter tetap bergerak. Jadi saya
tinggal nunggu momen, udah siapin framing, tinggal tunggu momen aja mereka lagi
ngapain, Beberapa kebiasaan Lutra Sumatera yang dipelajari olehnya juga seperti
konsumsi pangan berupa ikan lele yang dipotong-potong, serta kebiasaannya
bergerak aktif saat pagi dan sore hari. Berhasil menjadi pemenang dan
mendapatkan penghargaan, Adhitiya berharap masyarakat bisa mengenal lebih banyak
jenis satwa termasuk melindungi mereka, terutama yang harus dilindungi.
"Harapannya (melalui foto ini), orang-orang jadi tau kalau Lutra Sumatera
termasuk kategori endangered animal. Saya harap orang lain terutama anak-anak
bisa tau informasi ini dan bisa melestarikan satwa," pungkasnya.
Tidak ada komentar